Jumat, 17 Mei 2013

Idola Vs Tuhan


Akhir-akhir ini, ada sesuatu yang mengusik dipikiran gue, walaupun secara lahiriah sesuatu itu tidak merugikan diri gue. IDOLA, ya sesuatu itu adalah idola terhadap artis-artis, ntah artis lokal maupun artis dari mancanegara. dan demam idola ini menjadi penyakit temen-temen gue. kenapa gue sebut penyakit, so karna mereka lebih memilih mengoleksi hal-hal yang berbau aksesoris idolanya daripada mengoleksi sesuatu yang lebih agamis, bukankah itu sebuah penyakit, ya..penyakit krisis moral. gue tau, itu adalah hak setiap orang tanpa terkecuali, mau suka sama siapapun, mau mengidolakan siapa pun. tapi yang menjadi masalah adalah ketika idolanya dijadikannya ibarat nabi, yang setiap kata dan gayanya diikuti, ntah itu dari segi pakaian, aksesoris, atau pun tingkah laku dan gaya bicaranya, tanpa pernah peduli apa agama idolanya. dan yang lebih parah lagi, ketika idola tersebut dipuja-puja, bahkan lebih banyak waktu yang digunakan untuk memuja idolanya, daripada memuja Tuhan, nauzubillah...

Yang lebih miris dan memprihatinkan, pernah gue baca tulisan temen, yang ditunjukan kepada idolanya, dia menganggap dirinya sebagai fans sejati seorang artis, lantas menuliskan "Fans Sejati Tak Akan Pernah Meninggalkan Idolanya Dalam Keadaan Apapun", sederhana memang tulisan itu, dan mungkin dianggap wajar-wajar saja, tapi cobalah pahami dan renungkan kata-kata itu, yang menurut gue arti dari kata-kata itu sudah masuk ke tahap mengkultuskan, atau men-TUHAN-kan artis. kata-kata "Dalam Keadaan Apapun" jika diartikan dalam bahasa manusia berarti, artis itu ngapain aja sampai masuk neraka pun, maka mereka yang menyebut dirinya FANS, pasti secara otomatis ikut terjun bebas masuk dalam neraka, toh itu sudah diikrarkannya dengan kata-kata "Tak Akan Pernah Meninggalkan Idolanya" , luar biasa bukan!! mau tobat itu bagus..atau mau tetap menyandang gelar fans sejati, silahkan...orang yang punya pikiran, pasti bisa milih..

Gue sadar, gue juga manusia biasa, gue juga punya perasaan, punya hati yang berisi rasa suka dan senang terhadap sesuatu, tapi sekali lagi gue tegasin, bukan berarti suka itu harus fanatik. sampai-sampai apapun yang dilakukan sang idola harus diikuti. belakangan ini, seperti ada tameng atau perisai yang melindungi para fans itu semakin menjadi. apalagi kalau bukan HAM (Hak Asasi Manusia). atas dasar tiga huruf itu, muncul  lah fans-fans junior baru, yang ikut-ikutan mendaftar menjadi fans sejati. yang berarti bebas berekspresi tanpa ada orang lain yang berhak melarangnya, bukankah itu kata-kata mereka para fans jika dinasehati? jawaban "terserah aku dong mau suka sama siapa aja" atau " sirik amat kamu..nglarang-nglarang segala" sudah tidak asing lagi terdengar. telah terjadi penghancuran makna dari kata HAM, yang seharusnya digunakan untuk sesuatu yang positif, tetapi malah jadi tameng untuk menjadi gila...!!

Tuhan yang seharusnya diutamakan, telah tergeser posisinya oleh tuhan baru yaitu "Idola", jika diilustrasikan dalam sebuah narasi, mungkin akan terjadi duel hebat antara Tuhan dengan tuhan baru alias Idola. sang idola dengan dukungan para Fans sejatinya akan dengan gagah menantang Tuhan, yang mulai ditinggalkan pengikutnya, karena para pengikutnya telah merubah status menjadi fans sejati dan membela tuhan baru. dan bagaimanakah ending dari duel tersebut? bisa dijawab, mungkin secara fiksi tuhan baru yang akan menang dan Tuhan yang asli akan kalah, karena jumlah yang tak seimbang. memilukan..

Gue teringat pada sebuah hadits yang panjang, yang merupakan percakapan antara seorang sahabat Huzaifah Ibn Yaman dengan Rasulullah, tentang keadaan diakhir zaman yang diselimuti kabut atau ketidak jelasan dalam beragama. dan penggalan hadits tersebut adalah "Saya bertanya (Huzaifah): "Apakah Setelah kebaikan itu ada keburukan?" Rasul Saw. Menjawab,"Ya. tetapi ada para penyeru ke neraka jahanam: barang siapa mereka, maka mereka melemparkannya ke dalam neraka" (HR. Bukhari dan Muslim). jelas bukan,kecocokan hadits itu dengan keadaan manusia saat ini. semoga kita bukanlah orang-orang pengikut para penyeru itu. amin..

Salam Maple ^_^









Kamis, 16 Mei 2013

17 17 17 17 Sweet Number

Diantara banyak angka, menurut gue angka 17 lah yang paling keren, dan palin istimewa. kalo dalam dunia sepak bola angka 7 yang keramat. menurut gue angka 7 akan lebih keramat kalo ditambah angka 1 didepannya. ntah suatu kebetulan atau apa, tapi menurut gue nggak ada sesuatu yang kebetulan kalo angka 17 itu angka mukjizat. banyak fakta menarik yang berkaitan atau berhubungan dengan angka 17, 17, 17, dan 17. dan lebih khusus lagi arti 17 buat gue sendiri.

kalo ditanya, tanggal berapa Indonesia merdeka? jawabnya tanggal 17 Agustus
kalo ditanya, ulang tahun keberapa yang paling sweet? jawabnya 17 tahun (sweet sevententh)
kalo ditanya, kapan Al-Qur'an diturunkan? jawabnya tanggal 17 Ramadhan
kalo ditanya, kapan diperingati hari buku nasional? jawabnya tanggal 17 Mei
kalo ditanya, berapa rakaat shalat dalam sehari-semalam? jawabnya 17 rakaat

sebenernya itu semua udah banyak yang ngbahas. tapi angka menjadi lebih menarik jika ada suatu moment yang manis yang berkaitan dengan angka tersebut. gue contohin, orang yang pacaran itu adalah orang yang paling paham masalah kalender, kenapa gue bisa bilang gitu? coba loe perhatiin, atau loe sendiri yang ngalamin, ketika awal jadian, pasti di catet tanggalnya atau minimalnya diinget-inget lah, dan angka tanggal itu biasanya ditulis dimana-mana, truz pasti diperingati setiap tahun sebagai hari ulah tahun jadian, belum lagi ada peristiwa-peristiwa penting selama pacaran, kayak pertama jalan bareng, pertama makan bareng, pertama..pertama..pertama..dan pertama.. .

dan sebagai orang yang gaul dan nggak kuper, bagi gue angka 17 punya makna tersendiri, selama enam tahun gue menyandang "angkatan ke-17" disekolah gue, secara sekolahnya boarding school alias penjara suci, gue dikurung selama enam tahun dan lulus sebagai angkatan yang ke-17. banyak kenangan menarik selama bareng temen-temen. itu alesan gue kenapa suka angka 17, selain itu nggak ada. hehe..

yang pasti mau berapapun angka dan tanggal kejadian sesuatu udah ada garisnya, jadi nggak perlu mengidolakan angka atau tanggal, semua terasa manis kapan pun itu jika sedia gula setiap saat.haha

Salam Maple ^_^

Rabu, 15 Mei 2013

Cara Menulis dan Mengirim Artikel ke Koran

Salam Maple guys.. sebagai mahasiswa yang baik dan penuh kasih sayang, gue akan dengan senang hati berbagi ilmu dan pengalaman buat kalian, para temen gue. menyikapi tantangan dosen Halilintar Putra Petir, pengampu mata kuliah Civic Education, bagi mahasiswa yang bisa mengirimkan tulisannya dalam bentuk artikel atau opini ke koran, dapat dipastikan dapet nilai A mata kuliah Civic Education, wahh..siapa yang gak pengen coba, gak perlu cape-cape duduk manis dikelas, ngedengerin ceramah mata kuliah anak tetangga itu, hehe..

gue copas dari roemahmedia.wordpress.com, tentang bagaimana nulis dan ngirim artikel ke koran, yang semoga bermanfaat bagi orang yang mau nilai bagus, atau pun buat orang-orang yang gak peduli nilai, karena nilai gak terlalu penting, namun dibutuhkan agar terlepas dari status "mengulang" hehe..oke tanpa cap-cus lagi, langsung saja, baca dan pelajari langkah-langkah mujarab di bawah ini guys. 


Pertama, perhatikan koran-koran tertentu yang memberikan tema-tema tertentu untuk mahasiswa. Manfaatkan hal itu, karena kita tidak perlu kesulitan untuk mencari tema tulisan kita. Tinggal mencari data  mengenai tema yang sudah ada. Biasanya setiap koran di hari tertentu memberikan tema-tema tertentu. Misalnya Harian Jogja setiap hari Selasa. Kemudian di Kompas Jogja pada hari Jum’at memberikan satu tema untuk mahasiswa. Hal tersebut bisa dimanfaatkan.

Kedua, perhatikan redaksional koran tersebut. Biasanya dilihat dari tajuk rencana koran tersebut. Biasanya satu halaman dengan halaman opini maupun surat pembaca. Perhatikan koran tersebut paling suka menuliskan tentang apa. Misalnya republika, hal-hal terkait agama Islam, misalnya polemik haramnya rokok, kasus video porno yang diduga melibatkan artis, dan lainnya. Biasanya lebih terkait dengan Agama Islam, moralitas dan lainnya.

Ketiga, panjang tulisan sesuaikan permintaan koran yang bersangkutan, Misalnya di Harjo sekitar 2500 – 3000 karakter. Jika di Solo Pos sekitar 5000 karakter. Satu Koran atau surat kabar satu dan lainnya berbeda-beda.

Keempat, siapkan scan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang masih berlaku. Nanti akan dilampirkan ketika akan mengirimkan tulisan.

Kelima, setelah tulisan telah jadi, baca berulang-ulang untuk memeriksa kata maupun data-data yang diberikan. Hal ini untuk meminimalisir kesalahan tulis.

Keenam, setelah proses editing atau memeriksa tulisan selesai, lampirkan atau attach tulisan di email. Jangan lupa lampirkanscan KTM dan juga foto (sebagai catatan, tidak semua media meminta foto, tetapi akan lebih baik jika dilampirkan). Sertakan juga bidata singkat, mulai dari Nama lengkap, Asal universitas, Jurusan, Alamat, No HP yang bisa dihubungi, nomer rekening (ada beberapa media yang meminta info ini).

Ingat!!!
  • Jangan kirimkan satu tulisan ke dua atau lebih media. Cukup kirimkan ke satu media saja.
  • Jangan putus asa ketika tulisan belum dimuat.
  • Menulislah untuk menulis. Jangan semata-mata karena uang (bisa bikin sakit hati  ).
  • Rajin membaca koran yang bersangkutan untuk mengenali atau niteni gaya penulisan koran tersebut.
  • Selamat mencoba, semoga membantu 
  • Never Give Up keep Fight


semoga bermanfaat guys, klo tulisan dimuat, jangan lupa traktirannya..


Selasa, 14 Mei 2013

Sakit Sebuah Anugrah

Tulisan ini gue persembahkan buat orang-orang yang gue sayang, yang saat ini tengah menjalani hidup dibawah pengawasan tuhan dengan ujian sakit yang dideritanya .hiks..dalem banget kata-katanya..sebenernya gue bukanlah seorang ustadz yang pandai berkutbah, gue juga bukan ilmuan yang bisa memberikan ceramah ilmiah, gue hanyalah orang biasa yang bangga punya hati, ya..sebuah hati untuk berbagi kasih sayang, kepada orang-orang yang ikut menulis cerita dalam buku harian hidupku.banyak referensi yang gue baca buat nulis artikel ini, karna gue sadar tanpa bacaan berkualitas, maka tulisan yang gue tulis adalah kosong dan akan di cap bohong.

bicara masalah sakit yang disebabkan oleh suatu penyakit, pasti setiap orang pernah merasakannya, dan tidak sedikit yang hari-harinya penuh rasa sakit, ntah itu sakit batin atau sakit lahir. apa yang dilakukan ketika sakit? pastinya berobat, dateng ke dokter, periksa ke puskesmas, atau dateng ke sahabat buat penyakit khusus (sakit hati guys alias patah hati,hehe..). yang perlu jadi catatan kita adalah tidak semua penyakit itu dapat disembuhkan oleh obat-obat kimia dari dokter ataupun obat-obat herbal dari tabib. so apa obatnya?

sebelumnya gue mau beropini kalo "sakit sebuah anugrah", kenapa gue bilang gitu, karna menurut gue, dengan sakit semua keadaan berbalik 180 derajat, contohnya: berapa banyak orang yang nggak peduli ma kalian ketika sehat, tapi mereka tiba-tiba datang saat kalian sakit, dengan tulus memberikan perhatian dan dukungan untuk cepet sembuh.berapa banyak ibadah yang kalian tinggalkan ketika sehat, dan kembali kalian tekuni saat kalian sakit, untuk memohon kesembuhan. berapa banyak hal-hal buruk yang kalian lakukan saat sehat, tapi berubah berkelakuan baik saat sakit. itulah beberapa contoh yang membuktikan bahwa sakit itu suatu anugrah, teguran untuk menggunakan kesempatan yang akan datang dengan baik apabila telah sembuh.

dalam artikelnya Fariq Gasim A. menuliskan "Mungkin penyebab utama banyaknya penyakit adalah banyaknya kemaksiatan dan dilakukan dengan terang-terangan tanpa malu." wallahua'lam bishawab. perlu intropeksi yang mendalam saat sakit menimpa kita, karna bisa jadi itu karna kelakuan kita dimasa lalu, sebagaimana sebuah ayat menjelaskan "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.”  (Surat Asy Sura 30)" Astagfirullah..itu kata terbaik buat intropeksi kita.

tapi yang jangan sampai lupa adalah bahwa semua penyakit pasti ada obatnya, ntah itu obat kimia, obat herbal, atau karena mukjizat dari illahi. dan ketika semua obat telah dicoba dan belum ada tanda-tanda kesembuhan, cobalah obat mujarab langsung dari Rasulullah yang keluar dari lisan mulia beliau, berupa sebuah hadits "Obatilah orang yang sakit diantara kalian dengan sedekah” 
(Dihasankan oleh syaikh Albani dalam Shahihul Jami’)" sederhana bukan..?? ternyata ada suatu obat yang jika dipikir secara medis sama sekali nggak nyambung dengan masalah penyakit, tapi telah terbukti ribuan tahun, sejak Rasul masih hidup, dan sampai saat ini telah banyak orang yang merasakan khasiatnya. dengan sedekah yang tulus dan ikhlas yang diberikan kepada orang yang membutuhkan disertai keyakinan untuk memperoleh kesembuhan dari penyakit. insya Allah, penyakit akan segera pergi, gue nulis kayak gini karna gue yakin klo sedekah itu obat dari segala penyakit. 

sebelum gue akhiri tulisan ini ,ada sebuah cerita tentang ampuhnya obat ini yang gue ambil dari tulisan Fariq Gasim A. "Anak perempuan saya yang masih kecil tertimpa penyakit di tenggorokannya. Saya membawanya ke beberapa rumah sakit. Saya menceritakan penyakitnya kepada banyak dokter, namun tidak ada hasilnya. Dia belum juga sembuh, bahkan sakitnya tambah parah. Hampir saja saya ikut jatuh sakit karena sakit anak perempuan saya yang mengundang iba semua keluarga. Akhirnya dokter memberinya suntikan untuk mengurangi rasa sakit, hingga kami putus asa dari semuanya kecuali dari rahmat Allah. Hal itu berlangsung sampai datangnya sebuah harapan dan dibukanya pintu kelapangan. Seorang shalih menghubungi saya dan menyampaikan sebuah hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, “Obatilah orang sakit diantara kalian dengan sedekah” (Dihasankan oleh Albani dalam Shahihul Jami’) Saya berkata, “Saya telah banyak bersedekah”. Ia pun menjawab, “Bersedekahlah kali ini dengan niat untuk kesembuhan anak perempuanmu”. Sayapun mengeluarkan sedekah sekedarnya untuk seorang fakir, namun tidak ada perubahan. Saya kemudian mengabarinya dan ia berkata, “Engkau adalah seorang yang banyak mendapatkan nikmat dan karunia dari Allah, hendaknya engkau bersedekah sebanding dengan banyaknya hartamu”. Sayapun pergi pada kesempatan kedua, saya penuhi isi mobil saya dengan beras, ayam dan bahan-bahan sembako dan makanan lainnya dengan menghabiskan uang yang cukup banyak. Saya lalu membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan dan mereka senang dengan sedekah saya. Demi Allah saya tidak pernah menyangka bahwa setelah saya mengeluarkan sedekah itu anak saya tidak perlu disuntik lagi, anak saya sembuh total walhamdulillah. Saya yakin bahwa faktor (yang menjadi sebab) paling besar yang dapat menyembuhkan penyakit adalah sedekah. Sekarang sudah berlalu tiga tahun, ia tidak merasakan penyakit apapun. Semenjak itu saya banyak mengeluarkan sedekah khususnya berupa wakaf. Setiap saat saya merasakan hidup penuh kenikmatan, keberkahan, dan sehat sejahtera baik pada diri pribadi maupun keluarga saya.
Saya mewasiatkan kepada semua orang sakit agar bersedekah dengan harta mereka yang paling mereka cintai, dan mengeluarkan sedekah terus menerus, niscaya Allah akan menyembuhkannya walaupun hanya sebagian penyakit. Saya yakin kepada Allah dengan apa yang saya ceritakan. Sungguh Allah tidak melalaikan balasan untuk orang yang berbuat baik."

Semangat kawan jika dirimu merasa sakit, itu berarti suatu yang buruk melainkan anugrah untukmu, karna akan ada orang-orang yang benar-benar tulus mumberikan dukungan untukmu, dan jangan kecewakan mereka disaat kau mendapatkan kesembuhan, karna tanpa mereka kamu bukan siapa-siapa, dan bukanlah apa-apa. banyaklah berdoa, dan jangan lupa tetep optimis buat sembuh, senyum pasti donk.. :)

Salam Maple ^_^




Civic Education Si Anak Tetangga

kali ini gue pengen sedikit ngulas masalah kuliah gue, karna setelah gue pikir-pikir, teryata banyak hal menarik yang gue dapet dari masalah kuliah, inget gue nulis "masalah kuliah" bukan kuliahnya. soalnya ada beberapa perbedaan yang mendasar arti dari masalah kuliah dan kuliah itu sendiri, masalah kuliah memiliki arti apapun masalah yang ada dalam dunia perkuliahan, contohnya: harus ngadep bagian keuangan sebelum ujian semester karna belum lunas, itu masalah kuliah. dikeluarin dari ruang ujian karna absen kehadiran gak nyampe 75%, itu juga masalah kuliah. ngomongin dosen pun itu masalah kuliah, hahaha..sedangkan arti kuliah itu sendiri lebih berorientasi pada nilai dari setiap mata kuliah, karna menurut gue, kuliah itu cuma formalitas. nilai..nilai..nilai..bukan gue banget...

nah guys..dari sekian banyak mata kuliah, ada satu mata kuliah yang lumayan menarik. apalagi klo bukan mata kuliah Civic Education yang di ampu oleh seorang dosen, beliau adalah Halilintar Putra Petir, karena menurut gue, ini mata kuliah anak tetangga dijurusan gue, kenapa gue bilang mata kuliah anak tetangga, coba geh loe orang pikir, apa nyambungnya antara Civic Education/PPKN ama Manajemen Perbankan Syariah??.. yang lebih menarik lagi, selama penjelasan mata kuliah nggak jauh-jauh dari masalah politik. sebenernya gue makluk sih, kenapa lebih banyak ngbahas masalah politik, karena menurut beliau, sang putra petir, saat ini di negara kita sedang sakit, ya penyakit politik busuk katanya,.emm..belum pernah denger kan, penyakit politik? sama gue juga belum pernah denger,hehe..

menurut analisis gue, mata kuliah Civic Education ini lebih cocok disebut mata kuliah Hujat Birokrasi, kenapa gue bilang Hujat Birokrasi, karena selama penjelasan mata kuliah lebih banyak menyoroti dan menghujat masalah birokrasi yang ada di indonesia, busuknya birokrasi dan rusaknya partai politik lebih banyak dibicarakan daripada membahas masalah kewarganegaraan.hahaha..tapi itulah keistimewaan dari mata kuliah yang disebut "Anak tetangga" jadi bebas berkicau masalah apapun tanpa ada yang ngelarang, namanya juga anak tetangga, mau dia ngapain aja kan terserah. jadi waktu anak tetangga berkicau, gue yang anak pribumi bebas berkicau juga donk di bangku belakang, hahaha..

 Salam Maple ...!!!