Tema cinta nggak pernah turun ratingnya dari kehidupan sehari-hari. tiap hari gue hampir pusing dengar orang ngomong tentang cinta. gimana gak pusing coba? di kos sebelum berangkat kuliah, tetangga samping kamar udah teriak-teriak,"ohh..Jeje !! aku cinta kamu..!!" kalo menurut gue itu tindakan yang nggak rasional, Jeje salah satu personel Girl Band JKT 48 ditaksir ama temen kos gue yang jarang mandi,hehe..oke lanjut, berangkat ke kampus nyampe tujuan ketemu orang yang lagi patah hati karna cinta alias galau, tampangnya sok polos, berubah jadi pendiem, ditanya ini itu jawabnya cuma singkat-singkat, sok cool. pokoknya tingkahnya bikin perut mules deh. pulang dari kampus maen ke kos temen pun, masih ketemu kata cinta, " Gue kecewa ama Mie Gues, ternyata manis diluar menyakitkan didalam, dulu aku cinta kamu, sekarang aku benci kamu..." bahhh...cinta..cinta..cinta.. gak ada abisnya, oke cukup buat prolognya.
sebenernya disini gue pengen bahas cinta LDR, istilah yang lebih populer dari singkatannya Long Distance Relationship. menurut DR. Muhans, M.Art dalam catatan kelamnya berjudul " LDR sebuah catatan Cinta Antar Pulau" mengatakan bahwa LDR adalah hubungan cinta/pacaran jarak jauh dengan menggunakan alat komunikasi sebagai media penyalur cintanya dan kepercayaan sebagai media batrenya, semakin low kepercayaan dari LDR, maka dapat dipastikan umur LDR tinggal menunggu waktu untuk berpisah.
Gue punya pengalaman pribadi tentang LDR ini, sebenernya ini sebuah privasi, tapi buat bagi-bagi pengalaman, nevermind lah..why not..!! gue pernah punya hubungan ama seorang gadis/perempuan/cewek/muslimah, hubungan ini udah lama terbangun, setahun setengah masih belum LDR dan setahun setengahnya LDR, jadi hubungan gue udah berjalan selama tiga tahun. walaupun bukan happy ending yang gue dapet, karna pada tahun ketiga hubungan gue harus berakhir. dengan masalah yang sangat klasik yaitu sering berantem, gue juga heran, padahal gak pernah ketemu kok malah sering berantem ya, tapi itulah faktanya, dan ternyata kunci utama LDR yaitu "Kepercayaan" tidaklah cukup. sifat emosi manusia yang beda-beda ternyata faktor yang lebih penting. dan hanya orang-orang yang bisa mengendalikan emosi yang bisa mempertahankan LDR. menurut survei yang pernah gue lakuin menyangkut LDR, sebanyak 90 % orang yang LDR itu gagal dengan berbagai macam penyebab. dan penyebab yang paling banyak adalah problem selingkuh, kemudian disusul problem pasangan yang over cemburu, dan lain sebagainya.
Dulu gue termasuk orang yang percaya kalo LDR gue akan sukses, tenyata Tuhan berkata lain, hehe..kesempatan buat gandeng yang laen lebih besar, hehe..(kidding). walaupun gue termasuk orang-orang yang gagal dalam LDR tapi gue bangga, karna gue sebagai pelaku LDR, bukan hanya sekedar tau teorinya. kesimpulannya kalo memang punya hubungan LDR, usahakan LDR tingkat rendah (antar desa/kecamatan) jangan LDR tingkat tinggi (provinsi/pulau) karena istilah "rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau" memang benar adanya, hehe..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar